Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin B2 atau Riboflavin penting untuk pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi sel-sel dalam tubuh kita. Vitamin ini juga membantu mengubah makanan menjadi energi yang kita butuhkan.
Berapa banyak kebutuhan vitamin B2 (Riboflavin)?
Umur | Pria | Wanita | Hamil | Menyusui |
---|---|---|---|---|
0-6 bulan* | 0.3 mg | 0.3 mg | ||
7–12 bulan* | 0.4 mg | 0.4 mg | ||
1–3 tahun | 0.5 mg | 0.5 mg | ||
4–8 tahun | 0.6 mg | 0.6 mg | ||
9–13 tahun | 0.9 mg | 0.9 mg | ||
14–18 tahun | 1.3 mg | 1.0 mg | 1.4 mg | 1.6 mg |
19–50 tahun | 1.3 mg | 1.1 mg | 1.4 mg | 1.6 mg |
51+ tahun | 1.3 mg | 1.1 mg |
Defisiensi Vitamin B2 (Riboflavin)
Kebanyakan orang mendapatkan cukup Riboflavin dari makanan. Defisiensi sangat jarang terjadi. Namun, ada kelompok tertentu yang mungkin berkesulitan untuk mendapatkan Riboflavin yang cukup:
- Atlet yang vegetarian (terutama yang juga menghindari makanan olahan susu dan telur).
- Wanita hamil dan wanita menyusui dan bayi mereka.
- Orang yang menjadi vegan.
- Orang yang tidak mengonsumsi makanan olahan susu.
- Orang dengan kelainan genetik yang disebut defisiensi transporter riboflavin. Kelainan ini menghambat tubuh untuk menyerap dan menggunakan riboflavin dengan baik.
Defisiensi Riboflavin dapat menyebabkan gangguan kulit, luka di sudut mulut, bibir bengkak dan pecah-pecah, rambut rontok, sakit tenggorokan, gangguan hati, dan masalah pada sistem reproduksi dan sistem saraf.
Defisiensi riboflavin yang parah dan berlangsung dalam jangka panjang menyebabkan kekurangan sel darah merah (anemia), yang membuat kita merasa lemah dan mudah lelah. Hal ini juga menyebabkan kekeruhan lensa mata (katarak) yang mempengaruhi penglihatan.
Efek Vitamin B2 (Riboflavin) terhadap kesehatan
Para ilmuwan sedang mempelajari Riboflavin untuk memahami bagaimana Riboflavin mempengaruhi kesehatan. Berikut ini adalah contoh hasil penelitiannya.
Sakit kepala migrain
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplemen Riboflavin dapat membantu mencegah migrain, tetapi penelitian lain tidak. Suplemen Riboflavin biasanya memiliki efek samping yang sangat sedikit, sehingga beberapa ahli medis merekomendasikan untuk mencoba riboflavin dalam pencegahan migrain, tentunya di bawah pengawasan dokter.
Apakah Vitamin B2 (Riboflavin) Bisa Berbahaya?
Riboflavin belum terbukti menyebabkan kerugian bagi kesehatan.
Apakah Vitamin B2 (Riboflavin) berinteraksi dengan obat atau makanan lain?
Riboflavin diketahui tidak berinteraksi dengan obat apa pun. Namun, selalu penting untuk memberi tahu dokter dan penyedia layanan kesehatan lainnya tentang suplemen makanan, obat resep, atau obat bebas yang kita konsumsi.
Makanan Kaya Riboflavin
Jantung Ayam, Direbus Perlahan Api Kecil
Daun kelor, Direbus, Ditiriskan
Bebek, Daging Saja, Dipanggang
Kerang, Dimasak Secara Moist Heat
Telur Ayam Rebus Setengah Matang
Keju Parmesan Kering, Diparut, Rendah Lemak
Burung Merpati (Termasuk Anak Burung Merpati), Dimasak
Ayam, Bagian Coklat, Daging Saja, Direbus Perlahan
Keju Mozarella Rendah Air dan Rendah Lemak
Keju Mozzarella Rendah Air, Rendah Lemak, Diiris Tipis
Jamur Kancing, Direbus, Ditiriskan
Kecambah Kacang Polong, Direbus, Ditiriskan
Daun Pare Muda, Direbus, Ditiriskan
Yogurt, Greek, Dari Susu Murni
Ayam, Daging Saja, Direbus Perlahan
Kecambah Kacang Merah, Direbus, Ditiriskan
Referensi
National Institutes of Health, NIH. (2022, May 11). Riboflavin. Diambil dari
https://ods.od.nih.gov/factsheets/Riboflavin-HealthProfessional/
National Institutes of Health, NIH. (2022, May 11). Riboflavin. Diambil dari
https://ods.od.nih.gov/factsheets/Riboflavin-Consumer/