Jumat, 27 Oktober 2023

Vitamin A dan Carotenoids


Vitamin A adalah vitamin yang larut dalam lemak, yang secara alami terdapat dalam banyak makanan. Vitamin A penting untuk penglihatan yang optimal, sistem kekebalan tubuh, sistem reproduksi, serta proses pertumbuhan dan perkembangan. Vitamin A juga membantu agar jantung, paru-paru, dan organ-organ tubuh lainnya dapat berfungsi dengan baik.

    Carotenoidadalah pigmen yang memberikan warna kuning, oranye, dan merah pada buah dan sayuran. Tubuh dapat mengubah beberapa karotenoid menjadi vitamin A.

    Dengan demikian, ada dua macam sumber vitamin A:

    • Preformed vitamin A, yaitu vitamin A yang telah terbentuk, ditemukan pada ikan, jeroan (seperti hati), produk susu, dan telur.
    • Provitamin A (Carotenoid), yang akan diubah menjadi vitamin A oleh tubuh. Carotenoid ini ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, dan makanan nabati lainnya. Carotenoid yang paling umum ditemukan dalam makanan adalah beta-karoten.

    Berapa banyak kebutuhan Vitamin A?

    Jumlah rata-rata harian yang direkomendasikan untuk vitamin A tercantum di bawah ini dalam µg RAE (mikrogram, Retinol Activity Equivalents).

    UmurPriaWanitaHamilMenyusui
    0-6 bulan400 µg RAE400 µg RAE
    7–12 bulan500 µg RAE500 µg RAE
    1–3 tahun300 µg RAE300 µg RAE
    4–8 tahun400 µg RAE400 µg RAE
    9–13 tahun600 µg RAE600 µg RAE
    14–18 tahun900 µg RAE700 µg RAE750 µg RAE1,200 µg RAE
    19–50 tahun900 µg RAE700 µg RAE770 µg RAE1,300 µg RAE
    51+ tahun900 µg RAE700 µg RAE

    Defisiensi Vitamin A

    Kekurangan vitamin A sering terjadi di negara berkembang, terutama pada anak-anak. Beberapa kelompok individu yang lebih sering mengalami kekurangan vitamin A adalah:

    • Bayi yang lahir prematur
    • Bayi, anak kecil, ibu hamil, dan ibu menyusui
    • Orang dengan cystic fibrosis
    • Orang dengan penyakit Crohn, ulcerative colitis, atau celiac

    Gejala umum dari defisiensi vitamin A adalah kondisi yang disebut xerophthalmia, yaitu mata tidak mampu melihat dalam cahaya redup, dan dapat menyebabkan kebutaan jika tidak diobati.

    Kekurangan vitamin A dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit pernapasan (seperti pneumonia) dan infeksi (seperti campak dan diare). Kekurangan vitamin A juga dapat menyebabkan anemia (dimana sel darah merah tidak dapat memasok cukup oksigen untuk tubuh). Pada kasus yang parah, kekurangan vitamin A dapat menyebabkan kematian.

    Efek vitamin A terhadap kesehatan

    Kanker

    Konsumsi banyak vitamin A atau beta-karoten menurunkan risiko terkena beberapa jenis kanker. Tetapi penelitian tidak menunjukkan bahwa suplemen vitamin A atau suplemen beta-karoten membantu mencegah kanker atau menurunkan risiko kematian akibat kanker. Bahkan pada perokok, suplemen beta-karoten dosis tinggi dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru dan kematian.

    Age-related macular degeneration (AMD)

    AMD adalah hilangnya penglihatan sentral akibat penuaan. Penelitian menunjukkan bahwa suplemen yang mengandung vitamin C dan E, seng, dan tembaga, dengan atau tanpa beta-karoten, membantu memperlambat laju kehilangan penglihatan pada penderita AMD. Suplemen yang sama, ditambah dengan lutein dan zeaxanthin, bukan beta-karoten, memperlambat perkembangan AMD dan menurunkan risiko kanker paru-paru akibat suplemen beta-karoten dosis tinggi.

    Campak

    Apabila kekurangan vitamin A, anak-anak yang terkena campak akan lebih sering mengalami gejala yang parah dan bahkan meninggal. Pada anak-anak ini, konsumsi suplemen vitamin A dosis tinggi dapat membantu mencegah kasus campak baru dan menurunkan risiko kematian.

    Apakah vitamin A bisa berbahaya?

    Terlalu banyak mengkonsumsi preformed vitamin A (biasanya dari suplemen atau obat-obatan) dapat menyebabkan sakit kepala parah, penglihatan kabur, mual, pusing, nyeri otot, dan masalah koordinasi. Apabila parah, dapat menyebabkan koma dan kematian.

    Konsumsi berlebihan preformed vitamin A saat hamil, dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi, termasuk kelainan mata, tengkorak, paru-paru, dan jantung. Wanita hamil atau menyusui tidak boleh mengkonsumsi suplemen preformed vitamin A dosis tinggi.

    Asupan beta-karoten yang tinggi tidak menyebabkan masalah serupa. Konsumsi beta-karoten dalam jumlah tinggi dapat membuat kulit menjadi kuning-oranye. Tetapi kondisi ini tidak berbahaya dan akan pulih jika mengurangi konsumsi beta-karoten.

    Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa perokok, mantan perokok, dan orang yang terpapar asap rokok yang mengonsumsi suplemen beta-karoten dosis tinggi memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker paru-paru dan kematian.

    Batas atas harian untuk preformed vitamin A adalah seperti tercantum di bawah ini. Batasan ini tidak berlaku apabila atas anjuran dan pengawasan dokter. Selain itu, tidak ada batas atas untuk provitamin A.

    UsiaPriaWanitaHamilMenyusui
    0-12 bulan600 µg600 µg
    1–3 tahun600 µg600 µg
    4–8 tahun900 µg900 µg
    9–13 tahun1,700 µg1,700 µg
    14–18 tahun2,800 µg2,800 µg2,800 µg2,800 µg
    19+ tahun3,000 µg3,000 µg3,000 µg3,000 µg

    Apakah vitamin A berinteraksi dengan obat atau makanan lain?

    Ya, suplemen vitamin A dapat berinteraksi atau mengganggu obat-obatan yang kita konsumsi. Berikut adalah beberapa contohnya:

    • Orlistat (Alli®, Xenical®), obat penurun berat badan, dapat menurunkan penyerapan vitamin A.
    • Acitretin (Soriatane®), yang digunakan untuk mengobati psoriasis, dan bexarotene (Targretin®), yang digunakan untuk mengobati efek kulit limfoma sel-T, terbuat dari vitamin A. Konsumsi obat ini bersama dengan suplemen vitamin A dapat menyebabkan overdosis vitamin A.
    Beritahukan kepada dokter tentang suplemen dan obat-obatan yang sedang kita konsumsi. Dan sebaiknya kita mendapatkan nutrisi dari makanan dan minuman alami. Suplemen hanya berguna apabila kita betul-betul membutuhkan (misalnya, saat kehamilan)

    Makanan Kaya Vitamin A

    Referensi

    National Institutes of Health, NIH. (2022, June 15). Vitamin A and Carotenoids. Diambil dari https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminA-HealthProfessional

    National Institutes of Health, NIH. (2022, August 12). Vitamin A and Carotenoids. Diambil dari https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminA-Consumer