Vitamin E
Vitamin E adalah nutrisi yang larut dalam lemak. Di dalam tubuh, vitamin E berperan sebagai antioksidan, membantu melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas adalah senyawa yang terbentuk ketika tubuh mengubah makanan menjadi energi. Kita juga dapat terpapar radikal bebas dari asap rokok, polusi udara, dan sinar ultraviolet matahari.
Tubuh juga membutuhkan vitamin E untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga dapat melawan bakteri dan virus yang menyerang. Vitamin E membantu melebarkan pembuluh darah dan menjaga agar darah tidak menggumpal di dalamnya. Selain itu, sel menggunakan vitamin E untuk berinteraksi satu sama lain dan melaksanakan banyak fungsi penting.
Berapa Banyak Kebutuhan Akan Vitamin E?
Jumlah rata-rata harian yang direkomendasikan tercantum di bawah ini dalam miligram (mg).
Umur | Pria | Wanita | Hamil | Menyusui |
---|---|---|---|---|
0-6 bulan | 4 mg | 4 mg | ||
7-12 bulan | 5 mg | 5 mg | ||
1–3 tahun | 6 mg | 6 mg | ||
4–8 tahun | 7 mg | 7 mg | ||
9–13 tahun | 11 mg | 11 mg | ||
14++ tahun | 15 mg | 15 mg | 15 mg | 19 mg |
Suplemen Vitamin E Di Pasaran
Suplemen vitamin E tersedia dalam berbagai jumlah dan bentuk:
- Jumlah vitamin E: Sebagian besar suplemen multi vitamin harian mengandung sekitar 13,5 mg vitamin E, sedangkan suplemen yang berisi vitamin E saja biasanya mengandung 67 mg atau lebih. Dosis pada sebagian besar suplemen vitamin E jauh melebihi jumlah yang direkomendasikan. Beberapa orang mengonsumsi dalam dosis besar karena percaya bahwa hal itu akan membuat mereka tetap sehat atau menurunkan risiko penyakit tertentu.
- Bentuk vitamin E: Meskipun vitamin E terdengar seperti zat tunggal, sebenarnya vitamin E adalah nama dari delapan senyawa terkait dalam makanan, termasuk alfa-tokoferol. Setiap bentuk memiliki tingkat aktivitas yang berbeda dalam tubuh.
Vitamin E dari sumber alami biasanya dicantumkan sebagai d-alpha-tocopherol pada label makanan atau suplemen. Vitamin E sintetis (buatan laboratorium) biasanya tertulis sebagai dl-alpha-tocopherol. Bentuk alami lebih kuat daripada sintetis. 1 mg vitamin E = 1 mg d-alfa-tokoferol (vitamin E alami) = 2 mg dl-alfa-tokoferol (vitamin E sintetis).
Beberapa label makanan dan suplemen masih mencantumkan vitamin E dalam satuan IU (International Unit). Satu IU bentuk alami vitamin E setara dengan 0,67 mg. Sedangkan satu IU bentuk sintetis vitamin E setara dengan 0,45 mg.
Beberapa suplemen menyediakan bentuk lain dari vitamin E, seperti gamma-tokoferol, tokoferol, dan tokoferol campuran. Para ilmuwan tidak tahu bentuk mana yang lebih unggul.
Defisiensi Vitamin E
Pola makan kita sering kekurangan vitamin E. Namun demikian, orang sehat jarang menunjukkan gejala yang jelas apabila kekurangan vitamin E.
Defisiensi vitamin E sangat jarang terjadi pada orang sehat. Hal ini hampir selalu dikaitkan dengan penyakit tertentu di mana lemak tidak dapat dicerna atau diserap dengan baik. Contohnya termasuk penyakit Crohn, fibrosis kistik, dan penyakit genetik langka seperti abetalipoproteinemia dan ataksia dengan defisiensi vitamin E (AVED). Vitamin E membutuhkan lemak untuk diserap oleh sistem pencernaan.
Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan kerusakan saraf dan otot yang mengakibatkan hilangnya rasa pada lengan dan tungkai, kehilangan kontrol gerakan tubuh, kelemahan otot, dan masalah penglihatan. Tanda lain dari kekurangan vitamin E adalah melemahnya sistem kekebalan tubuh.
Efek Vitamin E Pada Kesehatan
Penyakit jantung
Beberapa orang secara acak ditugaskan untuk mengonsumsi vitamin E atau plasebo (pil tiruan tanpa vitamin E atau bahan aktif) dan mereka tidak tahu yang mana yang mereka konsumsi. Suplemen vitamin E tampaknya tidak mencegah penyakit jantung, mengurangi keparahannya, atau mempengaruhi risiko kematian akibat penyakit ini. Para ilmuwan tidak tahu apakah asupan vitamin E yang tinggi dapat melindungi jantung pada orang yang lebih muda dan lebih sehat yang tidak memiliki risiko tinggi penyakit jantung.
Kanker
Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa vitamin E tidak membantu mencegah kanker dan mungkin berbahaya dalam beberapa kasus. Dosis besar vitamin E tidak secara konsisten mengurangi risiko kanker usus besar dan kanker payudara.
Sebuah penelitian berskala besar menemukan bahwa konsumsi suplemen vitamin E (180 mg/hari [400 IU]) selama beberapa tahun meningkatkan risiko kanker prostat pada pria. Dua studi yang menyertakan pria dan wanita usia paruh baya selama 7 tahun atau lebih menemukan bahwa tambahan vitamin E (rata-rata 201-268 mg/hari [300-400 IU]) tidak melindungi mereka dari segala bentuk kanker. Namun, sebuah penelitian menemukan bahwa penggunaan suplemen vitamin E selama 10 tahun atau lebih menurunkan risiko kematian akibat kanker kandung kemih.
Suplemen vitamin E dan antioksidan lainnya dapat berinteraksi dengan kemoterapi dan terapi radiasi. Orang yang menjalani perawatan ini harus berbicara dengan dokter atau ahli onkologi mereka sebelum mengonsumsi vitamin E atau suplemen antioksidan lainnya, terutama dalam dosis tinggi.
Gangguan mata
Age-related macular degeneration (AMD), atau hilangnya penglihatan sentral pada orang lanjut usia, dan katarak merupakan penyebab paling umum kehilangan penglihatan pada orang lanjut usia. Hasil penelitian mengenai apakah vitamin E dapat membantu mencegah kondisi ini masih belum konsisten. Di antara orang-orang dengan AMD yang berpotensi berkembang menjadi AMD tingkat lanjut, suplemen vitamin E dosis tinggi yang dikombinasikan dengan antioksidan lain, seng, dan tembaga menunjukkan hasil yang menjanjikan untuk memperlambat laju kehilangan penglihatan.
Fungsi mental
Beberapa penelitian telah menyelidiki apakah suplemen vitamin E dapat membantu orang dewasa yang lebih tua untuk tetap waspada dan aktif secara mental serta memperlambat penurunan fungsi mental dan penyakit Alzheimer. Sejauh ini, penelitian tersebut memberikan sedikit bukti bahwa konsumsi suplemen vitamin E dapat membantu orang sehat atau orang dengan masalah fungsi mental ringan untuk menjaga kesehatan otak.
Apakah Vitamin E Bisa Berbahaya?
Vitamin E yang secara alami terdapat dalam makanan dan minuman tidak berbahaya dan tidak perlu dibatasi.
Namun, dalam bentuk suplemen, vitamin E dosis tinggi dapat meningkatkan risiko perdarahan (karena berkurangnya kemampuan darah untuk menggumpal setelah luka) dan perdarahan serius pada otak (yaitu stroke hemoragik).
Karenanya, batas atas untuk orang dewasa adalah 1000 mg/hari untuk suplemen vitamin E. Ini setara dengan 1500 IU/hari untuk suplemen vitamin E alami atau 1100 IU/hari untuk suplemen vitamin E sintetis. Batas atas untuk anak-anak lebih rendah daripada batas atas untuk orang dewasa.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi suplemen vitamin E bahkan di bawah batas ini dapat menyebabkan masalah kesehatan. Dalam sebuah penelitian, pria yang mengkonsumsi 400 IU (180 mg) vitamin E sintetis setiap hari selama beberapa tahun mengalami peningkatan risiko kanker prostat.
Apakah Vitamin E berinteraksi dengan obat atau makanan lain?
Suplemen Vitamin E dapat berinteraksi atau mengganggu obat-obatan tertentu yang Anda konsumsi. Berikut adalah beberapa contohnya:
- Vitamin E dapat meningkatkan risiko perdarahan pada orang yang mengonsumsi obat antikoagulan atau antiplatelet, seperti warfarin (Coumadin).
- Dalam sebuah penelitian, vitamin E ditambah antioksidan lain (seperti vitamin C, selenium, dan beta-karoten) mengurangi efek perlindungan jantung dari dua obat yang diminum secara bersamaan (statin dan niasin) untuk mengendalikan kadar kolesterol darah.
- Konsumsi suplemen antioksidan saat menjalani kemoterapi atau terapi radiasi untuk kanker dapat mengganggu efektivitas pengobatan ini.
Beritahu dokter atau penyedia layanan kesehatan lainnya tentang suplemen makanan dan obat-obatan yang Anda konsumsi.
Makanan Kaya Vitamin E (alpha-tocopherol)
Referensi
National Institutes of Health, NIH. (2021, March 26). Vitamin E. Diambil dari
https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminE-HealthProfessional/
National Institutes of Health, NIH. (2021, March 22). Vitamin E. Diambil dari
https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminE-Consumer/